Selasa, 06 Desember 2011

Pembuatan asam sitrat dari kulit jeruk


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
Limbah sebagai factor utama pencemaran lingkungan. Limbah sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu limbah organik dan limbah nonorganik. Hamper setiap hari dari kalangan pabrik hingga rumah tangga dapat mengeluarkan limbah. Oleh karena itu, masalah limbah tetap perlu mendapatkan penangan yang serius.
Limbah dari proses pedagang es jeruk, juga dapat merusak lingkungan apabila mereka membuang kulit jeruk disembarabg tempat. Seluruh manusia di dunia, khususnya di Indonesia dari kalangan bawah sampai atas, pasti sudah kenal dengan buah jeruk. Buah ini sudah dikenal sejak ribuan tahun silam. Setelah dicermati baik – baik, buah jeruk sangat bermanfaat bagi kesehatan. Bahkan sampai kulitnya juga bemanfaat untuk diubah menjadi asam sitrat. Karena kaya akan kandungan zat – zat yang baik untuk tubuh.

1.2  Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disimpulkan masalah :
            Bagaimana cara membuat asam sitrat dari kulit jeruk.

1.3  Tujuan masalah
Dari rumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah :
1.      Untuk mengurangi limbah kulit jeruk yang ada di sekitar kita.
2.      Untuk mengetahui tahap – tahap dalam pembuatan asam sitrat.
3.      Untuk mengetahui kandungan zat – zat yang ada pada asam sitrat.
4.      Untuk mengetahui fungsi dari asam sitrat untuk tubuh.

1.4  Manfaat penelitian

1.      Sebagai program pengenalan akan limbah kulit jeruk yang kadang diperhatikan oleh masyarakat sekitar.
2.      Pemanfaatan kulit jeruk dalam pembuatan asam sitrat.
3.      Pengenalan kepada masyarakat luas atas pemanfaatan kulit jeruk.



BAB 2
LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian

Buah jeruk

 Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di antara anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua anggotanya. Sebutan "jeruk" kadang-kadang juga disematkan pada beberapa anggota marga lain yang masih berkerabat dalam suku yang sama, seperti kingkit. Dalam bahasa sehari-hari, penyebutan "jeruk" atau "limau" (di Sumatra dan Malaysia) seringkali berarti "jeruk keprok" atau "jeruk manis". Di Jawa, "limau" (atau "limo") berarti "jeruk nipis". Jeruk sangatlah beragam dan beberapa spesies dapat saling bersilangan dan menghasilkan hibrida antarspesies ('interspecific hybrid) yang memiliki karakter yang khas, yang berbeda dari spesies tetuanya. Keanekaragaman ini seringkali menyulitkan klasifikasi, penamaan dan pengenalan terhadap anggota-anggotanya, karena orang baru dapat melihat perbedaan setelah bunga atau buahnya muncul. Akibatnya tidak diketahui dengan jelas berapa banyak jenisnya. Penelitian-penelitian terakhir menunjukkan adalah keterkaitan kuat Citrus dengan genus Fortunella (kumkuat), Poncirus, serta Microcitrus dan Eremocitrus, sehingga ada kemungkinan dilakukan penggabungan. Citrus sendiri memiliki dua anakmarga (subgenus), yaitu Citrus dan Papeda. 
Asal jeruk adalah dari Asia Timur dan Asia Tenggara, membentuk sebuah busur yang membentang dari Jepang terus ke selatan hingga kemudian membelok ke barat ke arah India bagian timur. Jeruk manis dan sitrun (lemon) berasal dari Asia Timur, sedangkan jeruk bali, jeruk nipis dan jeruk purut berasal dari Asia Tenggara. Banyak anggota jeruk yang dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pangan, wewangian, maupun industri. Buah jeruk adalah sumber vitamin C dan wewangian/parfum penting. Daunnya juga digunakan sebagai rempah-rempah.




KLASIFIKASI ILMIAH
Kerajaan                             
Plantae
Divisi
Magnoliophyta                
Kelas
Magnoliopsida
Upakelas
Rosidae               
Ordo
Sapindales
Famili
Rutaceae
Upafamili
Aurantioideae
Bangsa
Citreae
Genus
Citrus

Spesies dan Hibrida
Ø  Spesies budidaya penting:
Citrus aurantifolia – Jeruk nipis                 
Citrus maxima – Jeruk pomelo
Citrus medica – Jeruk sukade                    
Citrus reticulata – Jeruk keprok
Ø  Hybrida budidaya penting:
Citrus × aurantium – Bitter Orange          
Citrus × hystrix – Jeruk purut     
Citrus × latifolia – Persian Lime  
Citrus × limon – Jeruk sitrun/lemon        
Citrus × limonia – Rangpur                                                          
Citrus × paradisi – Grapefruit                     
Citrus × sinensis – Jeruk manis

Asam sitrat
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat yang terjadi di dalam mitokondria, yang penting dalam metabolisme makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai antioksidan. Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut). 
Kandungan dari asam sitrat yaitu :
  • minyak atsiri
  • limonen
  • lonalon
  • linalil
  • terpinol
  • sitronela
  • pytochemical

Nama   
Asam sitrat
Rumus kimia
C6H8O7, atau: CH2(COOH)•COH(COOH)•CH2(COOH)
Bobot rumus
192,13 u
Nama lain           
asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar